TEORI BAHASA AUTOMATA

A. TEORI BAHASA

Teori bahasa membicarakan bahasa formal, terutama untuk kepentingan perancangan kompilator dan pemroses naskah. Bahasa formal adalah kumpulan kalimat dalam sebuah bahasa yang dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa yang sama.


B. AUTOMATA

Automata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali,menerima, dan membangkitkan sebuah kalimat dalam bahasa tertentu.
Automata merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah berhingga state, dimana state menyatakan informasi mengenai input yang lalu dan dapat dianggap sebagai memori mesin. Input pada mesin automata dianggap sebagai bahasa yang harus dikenali oleh mesin. Selanjutnya, mesin automata membuat keputusan yang mengindikasikan apakah input itu diterima atau tidak.


C. FINITE STATE AUTOMATA

Finite State Automata (FSA) merupakan mesin automata dari bahasa reguler.
FSA memiliki state yang banyaknya berhingga dan dapat berpindah – pindah dari satu state ke state yang lain. Perpindahan state dinyatakan dengan transisi.
FSA dapat menerima input & menghasilkan output.

  • Lingkaran menyatakan state/ kedudukan
  • Lingkaran ganda menyatakan state akhir ( final state )
  • Label pada lingkaran adalah nama state tersebut
  • Busur menyatakan transisi / perpindahan state
  • Label pada busur adalah simbol input
  • Lingkaran didahului oleh sebuah busur tanpa label menyatakan state  awal
  • Simbol input { 0.1}
  • State awal Even
  • State akhir Odd

Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple:
            Q = Himpunan state atau kedudukan
            S = Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka
            d = Fungsi transisi
            S = State awal / kedudukan awal, S € Q
            F = Himpunan state akhir, F € Q


D.  JENIS-JENIS FSA
 
1. Mesin DFA (Deterministic Finite Automata)
Dimana:
Q = {q0, q1, q2}
S = {a, b }
S = {q0}
F = {q2}

Fungsi Transisi                                   
 d ( q0, a ) = qo                                               
 d ( qo, b ) = q1
 d ( q1, a ) = q1
 d ( q1, b ) = q2
 d ( q2, a ) = q1
 d ( q2, b ) = q2

Tabel Transisi
d
a
b
q0
q0
q1
q1
q1
q2
q2
q1
q2



     2.    Mesin NFA (Non-deterministic Finite Automata)

Dimana:
Q = { q0, q1 }                                                      
S = { a, b }                                   
S = { q0 }                         
F = { q1 }                         

Fungsi Transisi:
d { q0, a } = q1
d { q0, b } = f
d { q1, a } = q1
d { q1, b } = q0

Tabel transisi
d
a
b
q0
q1
f
q1
q1
q0


 
E. EKIVALENSI NFA KE DFA

Dari sebuah mesin NFA dapat dibuat mesin DFA yang ekivalen.
Ekivalen artinya mampu menerima bahasa yang sama .
·        Suatu DFA dapat dipandang sebagai kasus khusus (subset) dari NFA.
·        Jelas bahwa kelas bahasa yang diterima oleh DFA juga akan diterima oleh DFA
·        Namun ternyata DFA juga dapat mensimulasikan  NFA; yaitu untuk setiap NFA kita dapat membuat  DFA yang ekivalen
·        Dapat dibuktikan bahwa DFA dan NFA adalah  ekivalen, sehingga dapat disebut FA saja

Contoh:


f = ( { q0 }, { q1} )
S = { 0, 1 }
S = q0
F = q1

Tabel Transisi
d
0
1
q0
{ q0, q1 }
q1
q1
f
{ q0, q1 }

Telusuri setiap state yang ada dimulai dari { q0 } :
Ø   State { q0 } bila memperoleh input o menjadi state { q0, q1 }
Ø   State { q0 } bila memperoleh input 1 menjadi state { q1 }



Ø  State { q1 }
    - State { q1 } bila memperoleh input o menjadi state f
    - State { q1 } bila memperoleh input 1 menjadi state { q0, q1 }
Ø   State { q0, q1 } bila memperoleh input o menjadi state { q0, q1 }
    diperoleh dari d ( q0, 0 ) = { q0, q1 }    d ({ q0, q1}, 0) = { q0, q1 }
                           d ( q1, 0 ) = f
Ø   State { q0, q1 } bila memperoleh input 1 menjadi { q0, q1 }
    diporoleh dari d ( q0, 1 ) = { q1 }  
                        d ( q1, 1 ) = { q0, q1 }
                        d ({ q0, q1 }, 1) = { q0, q1}

Hasil setelah penelusuran { q1 }, { q0 }, { q0, q1 }

Konfigurasi Mesin
Q = ( qo, { q0, q1 }, q1, f )
e = { 1,0 }
S = q0
F = ( q1, { q0, q3 } )

Tabel Transisi
d
0
1
q0
{ q0, q1 }
q1
q1
f
{ q0, q1 }
{ q0, q1 }
{ q0, q1 }
{ q0, q1 }
f
f
f

Comments

Popular posts from this blog

MESIN MOORE DAN MESIN MEALY

BENTUK NORMAL CHOMSKY

MESIN TURING